A. PENGERTIAN PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN ORGANISASI
Definisi perkembangan
menurut para ahli:
Perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock
). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses
perubahan individu yang terjadi dari kematangan
(kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan
pengalaman yang merupakan interaksi antara
individu dengan lingkungan sekitar yang
menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (
dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada
diri individu tersebut.
Perkembangan mengandung
makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru,
yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23),
menandung arti bahwa perkembangan merupakan
peubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.
B. Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Secara
garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu:
1.
Faktor
ekstern,
2.
Faktor
intern.
Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari
luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu
organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa contoh yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan
dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.
Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern
menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan,
system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang
ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan
IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi
baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan
perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan
teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup
survive.
Faktor Intern
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain:
· Masalah hubungan antar anggota,
· Masalah dalam proses kerja sama,
· Masalah keuangan.
Hubungan
antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu masalahyang lazim terjadi. Dibedakan
menjadi dua, yaitu: masalah yang menyangkut hubungan atasan
bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan masalah yang menyangkut hubungan
sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut
pengambilan keputusan dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan
system pengupahan, misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan,
atau putusan tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb.
Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan
organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga
sering menimbulkan masalah. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena terjadi
salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini
perubahan yang dilakukan akan menyangkut system saluran komunikasi yang
digunakan.
masalah yang
sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota organisasi pada
umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses
kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan
penyebab dilakukannya perubahan. masalah yang timbul dapat menyangkut masalah system
kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang
digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku)
menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan
rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian
sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
Perlengkapan
yang digunakan dalam mengolah input menjadi output juga dapat merupakan
penyebab dilakukannya perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan
peralatan dalam proses kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.
C. Proses Perubahan
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan
dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu
organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu
strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
a. Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat
menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di
luar organisasi. Perubahan
yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain
politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan
tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat
negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi
hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat
positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan
kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak
tersedia sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi
Yang perlu diidentifikasi
adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat
sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c. Menetapkan Perubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin
terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka
meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi
serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
d. Menentukan Strategi
Apabila pimpinan organisasi yakin
bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru
segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
e. Melakukan Evaluasi
e. Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari
perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila
hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap
organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
Perubahan
Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi.
Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal
pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin,
rancangan organisasi, dan sebagainya.
Dorongan untuk Berubah
Alasan
mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan
bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi
tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena
adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
1.
Dorongan
Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong
organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi.
Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru,
keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping
itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga
mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2.
Dorongan
Internal
Pada dasarnya dorongan internal
berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi
oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan
internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap
pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai
sosiokultural.
Akibatnya mereka menuntut suatu
perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan
dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan
yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai
antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu
respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Langkah-langkah komprehensif dalam
proses perubahan
Ada tujuh langkah komprehensif yang
ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
· Mengenali kebutuhan akan perubahan
· Menetapkan tujuan perubahan
· Mendiagnosis apa yang menyebabkan
perlunya dilakukan perubahan
· Memilih teknik perubahan yang sesuai
untuk mencapai tujuan
· Merencanakan implementasi untuk
perubahan
· Mengimplementasikan perencanaan
perubahan
· Mengevaluasi perubahan dan tindak
lanjut
D. Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
Tujuan utama Pengembangan Organisasi
adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas
dan keefektifan organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi
dalam membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur,
kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal
ini adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan
keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984),
usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan
keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan
PO sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi
2.
Meningkatkan
timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam
kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem
under the rug
kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem
under the rug
3.
Terciptanya
lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
4.
Meningkatkan
keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal
5.
Menaikkan
tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi
6.
Menemukan
solusi yang sinergis terhadap masalah
7.
Menaikkan
tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan
implementasi.
implementasi.
Hampir semua pakar berpendapat bahwa
pengembangan organisasi bertujuan melakukan perubahan (Thoha, 2002). Dengan
demikian, jika diterima pendapat bahwa penyempurnaan dalam organisasi sebagai
suatu sarana perubahan yang harus terjadi maka kemudian secara luas
pengembangan organisasi dapat diartikan pula sebagai perubahan organisasi
(organizational change) (Thoha, 2002: 8). Ditambahkan pula, PO merupakan suatu
pendekatan dan teknik perubahan organisasi (Indrawijaya, 1983). Di dalamnya
terkandung suatu proses dan teknologi untuk penyusunan rancangan, arah dan
pelaksanaan perubahan organisasi secara berencana.
Sumber:
http://rinandarizki.blogspot.com/2012/01/faktor-perubahan-dan-ciri-perkembangan.html
(5 Oktober 2012)
http://raitosun.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-perubahan-dan.html
(5 Oktober 2012)
http://earthlovesun.blogspot.com/2011/12/ciri-ciri-pengembangan-organisasi-dan.htm(5
Oktober 2012)
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-penyebab-perubahan.html
(5 Oktober 2012)http://ediwibowo88.blogspot.com/2010/05/pendahuluan-1.html (5
Oktober 2012)
0 komentar:
Posting Komentar