Konflik
adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
Dan salah satu konflik menurut
beberapa ahli yaitu :
Menurut Minnery (1985), Konflik
organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain
berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negative.
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negative.
Factor – factor
Faktor-faktor yang mempengaruhi
konflik dapat di kelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu faktor intern
dan faktor ekstern. Dalam faktor intern dapat disebutkan beberapa hal :
1. Kemantapan
Organisasi
Organisasi yang telah mantap lebih
mampu menyesuaikan diri sehingga tidak muidah terlibat konflik dan mampu
menyelesaikannya.
2. Sistem
Nilai
Sistem nilai suatu organisasi ialah
sekumpulan batasan yang meliputi landasan maksud dan cara berinteraksi suatu
organisasi, apakah suatu itu baik, buruk, salah atau benar.
3. Tujuan
Tujuan suatu organisasi dapat
menjadi dasar tingkah laku organisasi itu serta para anggotanya.
4. Sistem
Lain Dalam Organisasi
Seperti sistem komunikasi, sistem
kepemimpinan, sistem pengambilan keputusan, sistem imbalan dan lain-lain.
Untuk
menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui kemampuan diri sendiri
dan juga pihak-pihak yang mempunyai konflik. Ada beberapa cara menangani
konflik antara lain :
1. Intropeksi
diri.
Bagaimana kita biasanya menghadapi
konflik? Gaya apa yang biasanya digunakan? Apa saja yang emnjadi dasar persepsi
kita?. Hal ini penting untuk dilakukan sehingga kita dapat mengukur kekuatan
kita.
2. Mengevaluasi
pihak-pihak yang terlibat.
Sangat penting untuk kita mengetahui
pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja
yang mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan
apa perasaan mereka atas terjadinya konflik.
3. Identifikasi
sumber konflik.
Seperti dituliskan di atas, konflik
tidak muncul begitu saja. Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasikan
sehingga sasaran penangananya lebih terarah kepada sebab konflik.
4. Penyelesaian
Mengetahui pilihan penyelesaian atau
penanganan konflik yang ada dan memilih yang tepat.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar