Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply
and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual
di pasar.
A.
Pengertian
Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta
pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah
barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang
bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai
penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya
akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari
tawar-menawar yang alot.
B.
Hukum
Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga
semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya.
Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan
sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan
(keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi
maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas,
namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang
yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga
yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain
sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
C.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
·
Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone
blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang
mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada
atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun
permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan
tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika
pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang
dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya
diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya
masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu
babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan
puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma,
dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
·
Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya
pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk
lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing
dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan
harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan
mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya
dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika
perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual
akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan
menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih
sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing
sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke
produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik
di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output
produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik
akibat berbagai faktor.
D.
Penentuan
Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan
(price equillibrium) atau harga pasar adalah harga yang terjadi apabila jumlah
barang yang diminta sama denga jumlah barang yang ditawarkan. Penetuan harga
dan jumlah barang pada saat keseimbangan dilakukan dengan menentukan titik
potong antara grafik fungsi permintaan dengan fungsi permintaan.
Rumus harga keseimbangan
adalah sebagai berikut.
Pd =
Ps atau Qd
= Qs
Ket: Pd = P untuk fungsi
permintaan Qd = Q untuk fungsi permintaan
Ps = P untuk fungsi
penawaran Qs = Q untuk fungsi penawaran
Harga
keseimbangan sendiri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pajak dan subsidi.
E. Pendekatan
Perilaku konsumen
·
Pendekatan
Kardinal
a.
Kepuasan konsumsi dapat diukur
dengan satuan ukur.
b.
Makin banyak barang dikonsumsi
makin besar kepuasan.
c.
Terjadi hukum The law of
deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap
tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin
kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau
saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan
terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini
dikenal dengan hukum Gossen.
d.
Tambahan kepuasan untuk tambahan
konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan
makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka
dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen
redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
·
Pendekatan
Ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan
satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit
dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal
(relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva
yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan
tingkat kepuasan yang sama).
F. Konsep
Elastisitas
Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana
pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang
dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
Mengapa
elastisitas perlu dikaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industri?
Karena
konsep elastisitas itu adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga
barang atau jasa dinaikkan.
Pengetahuan
akan konsep elastisitas ini sangat penting bagi produsen sebagai pedoman untuk
tindakan yang akan ia lakukan yang berkaitan dengan konsumen, misalnya
menaikkan harga. Hal ini penting dipahami produsen karena sangat berkaitan
dengan berapakah perolehan penjualan (pendapatan) yang akan ia peroleh.
Jika
dengan menaikkan harga, permintaan konsumen menurun dalam jumlah kecil,
kenaikkan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih
mendapatkan keuntungan. Tetapi jika dengan menaikkan harga, permintaan konsumen
menurun dalam jumlah yang sangat besar, maka produsen akan menderita kerugian.
Dengan
demikian, produsen akan berfikir ulang jika ingin menaikkan harga produknya
sepuluh persen, dua puluh persen, atau seterusnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
0 komentar:
Posting Komentar