1.
Jelaskan dengan contoh penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
2.
Berikan contoh fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi di dunia pendidikan
3.
Buatlah sebuah artikel bertemakan
pendidikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
JAWAB
1.
Contoh penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Bahasa
Indonesia dapat diartikan sebagai pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya
dan yang disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang
sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Contohnya:
Kata cabe itu tidak
baku dan yang baku adalah kata cabai? Dan cape itu kata bakunya adalah
capai, sebuah kata yang sangat jarang digunakan oleh para penulis warta di
Wikimu, dan ini berarti sebuah pekerjaan berat bagi administrator Wikimu untuk
mengecek dan membetulkan semua kata-kata yang tidak baku, namun sering
digunakan.
Begitu juga kata admin, sebetulnya kata bakunya adalah administrator seperti yang digunakan pada kalimat tersebut di atas. Banyak lagi contoh lainya, seperti riil yang kata bakunya real, analisa yang kata bakunya analisis, budget yang kata bakunya bujet, dan kata tapi yang sering dipergunakan oleh kita kata bakunya adalah tetapi.
Kesalahan tata bahasa yang sering terjadi adalah pemenuhan ketentuan gramatikal dalam penulisan kalimat. Sebagai contoh adalah kalimat: buku yang saya pinjam seharusnya buku yang dipinjam oleh saya.
Begitu juga kata admin, sebetulnya kata bakunya adalah administrator seperti yang digunakan pada kalimat tersebut di atas. Banyak lagi contoh lainya, seperti riil yang kata bakunya real, analisa yang kata bakunya analisis, budget yang kata bakunya bujet, dan kata tapi yang sering dipergunakan oleh kita kata bakunya adalah tetapi.
Kesalahan tata bahasa yang sering terjadi adalah pemenuhan ketentuan gramatikal dalam penulisan kalimat. Sebagai contoh adalah kalimat: buku yang saya pinjam seharusnya buku yang dipinjam oleh saya.
Pemakaian bahasa yang mengikuti
kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang
benar. Jika orang masih membedakan pendapat tentang benar tidaknya suatu bentuk
bahasa, perbedaan paham itu menandakan tidak atau belum adanya bentuk baku yang
mantap. Jika dipandang dari sudut itu, kita mungkin berhadapan dengan bahasa
yang semua tatarannya sudah dibakukan; atau yang sebagiannya sudah baku,
sedangkan bagian yang lain masih dalam proses pembakuan; ataupun yang semua
bagiannya belum atau tidak akan dibakukan. Bahasa Indonesia, agaknya termasuk
golongan yang kedua. Kaidah ejaan dan pembentukan istilah kita sudah
distandarkan; kaidah pembentukan kata yang sudah tepat dapat dianggap baku,
tetapi pelaksanaan patokan itu dalam kehidupan sehari-hari belum
mantap. Orang yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud
hatinya untuk mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu, dianggap telah dapat
berbahasa dengan efektif. Bahasanya membuahkan efek atau hasil karena serasi
dengan peristiwa atau keadaan yang dihadapinya. Di atas sudah diuraikan bahwa
orang yang berhadapan dengan sejumlah lingkungan hidup harus memilih salah satu
ragam yang cocok dengan situasi itu. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi
menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa
yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu
beragam baku. Dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan
menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam
kehidupan bersosialisasi dengan orang lain kita menggunakan kata baku seperti
ini:
1) Permisi Bapak, Apakah masih tersedia
tempat kost yang kosong di tempat kost Bapak?
2) Permisi ibu Yu, saya datang mau
mengambil pesanan sayuran yang dipesankan oleh ibu saya tempo hari.
Contoh di atas merupakan contoh
bahasa Indonesia yang baku dan benar, alangkah tidak baik dan tidak efektif
karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi
seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
3) Pak, kosan yang kosong nya masih
ada?
4) Mbak yu, pesanan sayur dari ibu ku
mana..?
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa
yang baik, tetapi tidak benar. Frasa seperti "ini hari" merupakan
bahasa yang baik sampai tahun 80-an di kalangan para makelar karcis bioskop,
tetapi bentuk itu tidak merupakan bahasa yang benar karena letak kedua kata
dalam frasa ini terbalik.
Karena itu, dianjurkan agar kita
paham dan mengerti dalam"Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar"
yang dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan
di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan "Bahasa
Indonesia yang baik dan benar" mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus
memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan kita sehari-hari
kelak. Dan yang menjadi kesimpulan adalah bahwa yang bisa kita
pelajari dari semua ini adalah Bahasa merupakan suatu karunia yang diberikan
Tuhan kepada manusia, agar manusia
bisa memahami dan mengerti satu sama lain, menjadikannya sebagai alat
komunikasi yang dasar dan sentral dan disamping itu bisa menjadi kekuatan
tersembunyi dalam mempersatukan suatu hal dalam penggunaannya, dan ada baiknya
jika dalam penggunaannya, kita memakai bahasa yang baik dan benar, sehingga
bahasa yang kitatuturkan terlihat sopan, sesuai norma dan sepadan.
2.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi di dunia pendidikan
Mengenai penjelasan tentang fungsi bahasa Indonesia
sebagai pengantar dalam pendidikan bahwasanya telah diterangkan di atas bahwa,
kedudukan kedua dari kedudukan bahasa dibuktikan dengan pemakaian bahasa
Indonesia sebagai pengantar pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi
pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerjemahkan
buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Karena dengan cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu dan teknologi (IPTEK).
Mengenai tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan, dunia pendidikan di sebuah Negara memerlukan sebuah bahasa
yang seragam sehingga kelangsungan pendidikan tidak terganggu.
Pemakaian lebih dari satu bahasa dalam dunia pendidikan mengganggu
keefektifan pendidikan. Sehingga dengan sebuah keseragaman bahasa itu, dapat menjadikan lebih hemat biaya pendidikan.
Selain itu juga, peserta didik dari tempat yang berbeda dapat saling
berhubungan.
A. Peranan Bahasa Dalam Pendidikan
Pendidikan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang
penting di dalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa sehari-hari
kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mempelajari ilmu pendidikan tentang
bahasa. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama bagi calon pendidik,
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia memang sangat penting. Karena ketika
seorang pendidik memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apabila seorang pendidik
menggunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh anak-anak didiknya.
B. Pemakaian Bahasa Dalam Pendidikan
Dalam pemakaian ataupun penggunaannya fungsi bahasa Indonesia yang paling
utama adalah sebagai alat komunikasi. Dalam hal ini berbagai penjelasan
mengenai pemakaian fungsi bahasa dalam pendidikan telah dapat dikemukakan oleh
para ahli bahasa. Beberapa pakar memberikan penjelasan mengenai pemakaian
fungsi bahasa dapat dilihat dari cara pandang masing-masing.
Akan tetapi, penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa
secara keseluruhan memiliki banyak persamaan. Berdasarkan data yang diperoleh
dalam penelitian ini, secara konstekstual bahasa yang digunakan anak-anak
dwibahasawan berfungsi sebagai alat berinteraksi atau interaksional, merupakan
alat diri atau personal, alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau heuristik,
dan untuk menyatakan imajinasi dan khayal.
Dengan demikian fungsi bahasa dapat diartikan
sebagai fungsi untuk menjelaskan suatu informasi atau materi pelajaran yang terkait
secara kontekstual. Dan bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang
dapat memenuhi kebutuhan akan bahasa yang seragam dalam pendidikan di
Indonesia. Adapun itu juga, bahasa Indonesia dalam pemakaiannya telah berkembang pesat dan sudah tersebar
luas. Sehingga pemakaian bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan bukan
hanya terbatas pada bahasa pengantar, akan tetapi bahan-bahan ajar juga memakai
bahasa Indonesia. Dalam konteks ini bahasa Indonesia adalah bahasa yang membuka
jalan bagi kita menjadi anggota yang seutuhnya dari bangsa Indonesia.
3. Artikel bertemakan pendidikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Artikel bertemakan pendidikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
TIPS MENUMBUHKAN
SEMANGAT BELAJAR PADA ANAK
Seorang
pakar pendidikan, Timothy Wibowo, memberikan beberapa kiat supaya anak bisa
menjadi rajin dan mudah belajar di sekolah. Berikut tipsnya:
1. Saat anak pulang sekolah, tanyakan
apa saja hal menyenangkan hari itu. Otomatis anak akan mencari hal-hal
menyenangkan di sekolah dan secera tidak langsung membentuk mindset anak bahwa
sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Ketika anak tidur masukan sugesti
positif dengan mengatakan bahwa belajar adalah hal menyenangkan. Belajar sama
menyenangkannya dengan bermain atau berhitung dan menghafal itu sangat mudah.
Ini salah satu bentuk hypnosleep positif pada anak.
3. Jelaskan guna materi pelajaran yang
sedang dikerjakan. Sesuaikan penjelasan dengan materi anak, misalnya dengan
belajar perkalian, maka anak dapat menghitung jumlah koleksi mainannya atau
menghitung sendiri harga action figure di sebuah supermarket dan
membandingkannya dengan harga di mall lain. Atau jika mahir bahasa Jepang maka
menonton anime tak perlu menggunakan subtitle dan dapat membaca komik aslinya
yang langsung yang berbahasa Jepang.
4. Mintalah guru lesnya (jika ada),
untuk sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak hebat dan luar biasa.
Pujian tulus dan memacu semangat anak untuk belajar lebih penting daripada
diajari macam-macam teknik berhitung dan menghafal cepat. Mintalah abntuan
orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri sanak.
5. Bila anak masih kecil dan masih suka
dibacakan dongeng, pangkulah si anak saat membacakan dongeng. Posisikan anak di
posisi nyaman dan memudahkan kita untuk memberikan ciuman serta pelukan kasih
sayang. Tujuannya supaya anak dapat menghubungkan sensasi menyenangkan antara
membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua.
6. Buatkan surat rahasia untuk anak
lalu kita bisa mengatakan bahwa hanya kita dan si anak yang mengetahui tentang
surat tersebut dan isinya. Isi suratnya bisa kata-kata semangat untuk anak
dalam kegiatan belajar mengajar, sekolahnya atau hal lain yang dapat
membangkitkan semangat anak.
Masih banyak tips lainnya untuk
membuat anak bersemangat dalam belajarnya. Intinya adalah kerjasama berbagai
pihak dalam menyuntikan rasa percaya diri untuk anak dalam batas wajar. Apabila
berlebihan maka akan jadi seperti tindakan yang kelewat memanjakan anak dan itu
akan berakibat tidak baik. Jika anak sudah semangat belajar maka setengah
pertandingan sudah dimenangkan.
Demikian contoh artikel pendidikan
tentang anak. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
ERLIANDRA OKTAVIANI ERNANTO
12113945 (3 KA 22)